Minggu, 28 Juli 2019

Juara I Lomba Liputan HUT Wanita Katolik RI ke-95

Balada[u1]  Lilin Sulit Mati
Upacara potong tumpeng dan tiup lilin yang digelar oleh Wanita Katolik RI Cabang Bernadet, Ciledug, Tangerang, Minggu, 30 Juni 2019 malam di Gereja Pinang, Tangerang dalam rangka ulang tahun Wanita Katolik RI ke 95, mengundang tawa. Soalnya, lilinnya sulit dipadamkan. Bambang Hermanto, wakil Pengurus Harian Dewan Paroki Santa Bernadet Tangerang lantas membahasnya. "Lilin susah mati melambangkan semangat Wanita Katolik yang menggelora, ujarnya disambut tepuk tangan. Sebagai pegiat paroki, Bambang mengaku, malam itu dirinya baru tahu bahwa Wanita Katolik RI di lingkup Santa Bernadet ternyata punya banyak kegiatan. Sebelumnya, dalam sambutan, Ketua Wanita Katolik RI Cabang Bernadet, Stephanie Natalia Sutedjo menyampaikan kegiatan yang secara konsisten dilakukan oleh Wanita Katolik RI Cabang, seperti memberi bantuan modal dan membina 40 wanita pengusaha kecil melalui program PPUK, pendidikan lima siswa SMK melalui gerakan orangtua asuh, serta membantu pemenuhan gizi di posyandu.
Dalam acara ini kami mengundang para binaan PPUK, GOTA dan kader Posyandu serta memberikan penghargaan kepada binaan yang berprestasi. Nominasi untuk binaan PPUK yaitu binaan paling lama Ibu Latifah, paling tertib melunasi pinjaman dan nominal cicilannya paling besar Ibu Maria Sri Winarni dan yang mengalami peningkatan usaha Ibu Lusia Juwarni sedangkan nominasi untuk GOTA yaitu rangking yang terbaik Sulastri Astuti, peningkatan prestasi paling besar dalam nilai rapor Ayu Febriyanti Sukma. Sulastri Astuti, salah satu penerima bantuan pendidikan lewat orangtua asuh, menyampaikan terima kasih kepada Wanita Katolik RI. Sebelumnya, saya sering menunggak uang sekolah, tutur gadis semampai putri pensiunan guru ini.
Adapun Sukarni, binaan PPUK dari kawasan Japos juga berterimakasih. Wanita berusia 57 tahun ini, dulunya penjahit baju. Tapi saya sakit vertigo, mata juga buram, jadi tak bisa menjahit," kenangnya. Padahal, Sukarni harus bekerja untuk membantu membiayai hidup keluarganya. Maka, ia membuka warung jajanan anak-anak. Berkat bantuan PPUK, Sukarni bisa menambah jualan kopi dan minuman. " Penerima PPUK yang lain, Robiyah mengaku sudah dua kali menerima bantuan. "Dulu kan keponakan saya jualan mi ayam, jadi saya minta diajari," kenang Robiyah. Ternyata, karena lokasinya dekat pasar kaget, warung Robiyah ramai didatangi pembeli. Robiyah juga mengaku tidak kesulitan mengangsur pinjaman modal dari PPUK.
Semangat belajar Lastri dan semangat Sukarni serta Robiyah seperti lilin ulangtahun yang sulit padam tadi. Mereka semangat menjadikan hidupnya lebih baik. Para Wanita Katolik RI pun umumnya punya semangat yang sama. Tentu saja, sembari berharap, semoga para anggota organisasi ini lebih berhikmat dalam melayani sesama, sesuai dengan tema ulang tahun Wanita Katolik RI 2019 ini.  ***