Minggu, 28 Juli 2019

Juara II Lomba Liputan HUT Wanita Katolik RI ke-95

LHO...KOQ 'BURUNG'KU BERUBAH...[u1] 

"Nggak dipotong lagi kan, Dokter," kata yang satu

"Ampuuun....jangan disuntik ya, Dook," kata yang lain.

Keluhan dan ketakutan normal ini cukup mudah kami tenangkan. Apalagi sudah ada yang selesai dan dengan tersenyum lebar mengatakan: "Kirain mau dipotong lagi, ternyata enak disiram air dingin.." teman-teman yang masih mengantri tampak menjadi lebih santai.

Tetapi.....

"Koq burung saya jadi lebih besar..." kata Deo sambil malu-malu, setelah perbannya dibuka.

"Koq 'burung' saya berubah..." kata Tyo lirih, sambil mengintip burungnya di balik sarung. Dia merasa bingung dan malu.

Beberapa keluhan senada membuat kami harus menjawab bijak meski sambil menahan tawa.

Itulah celoteh di ruang kontrol sunatan, pada hari Sabtu, 29 Juni, 2019.

Sebelumnya, pada hari Rabu, 26 Juni 2019, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-95 Wanita Katolik RI, DPC St. Arnoldus Janssen, Bekasi menyelenggarakan Sunatan Masal Ceria, bekerja sama dengan Rumah Sakit Elizabeth dan Sie Kesehatan Paroki.

Target peserta 50 orang – dan finalnya 57 – tercapai kurang dari 24 jam setelah diumumkan kepada group Ketua Ranting. Waktunya memang pas, bertepatan dengan liburan panjang sekolah. Dan saking banyaknya yang menyusul mendaftar, panitia langsung menetapkan akan ada termin kedua di bulan Oktober.

Peserta sunat hampir 50% beragama non Katolik, maka doa dipimpin oleh Romo Levi Pakpahan, SVD dan oleh Ustad Nurdin. Sambil menunggu giliran, dilakukan juga upacara potong tumpeng ulang tahun, dan nyanyi bersama anak-anak agar mereka tidak tegang.

Peranan Ketua Ranting dalam mensosialisasikan program ini di lingkungan sekitar merupakan salah satu kunci sukses program ini. Sebagai contoh, Ibu Theresia Kristyawati, Ketua Ranting St. Yashinta, yang bukan hanya mendaftarkan tetapi juga mendampingi anak-anak yang disunat dari rantingnya, hingga selesai.

Keraguan di awal ternyata dijawab penuh berkat oleh Tuhan. Donatur dana dan natura mengalir, sehingga sunatan ini benar-benar gratis. Para dokter di RS juga menggratiskan semua pelaksanaan dan obat juga jasa pemeriksaan pada saat kontrol. Bahkan RS Elizabeth mengajak kerja sama lagi tahun depan.

Kekatolikan Wanita Katolik memang sudah tidak diragukan, saatnya lebih banyak melayani Republik Indonesia. Dirgahayu Wanita Katolik RI.                                    Tim Humas – DPC St. Arnoldus Janssen, Bekasi


 

 
 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar