Klara tengah bersiap-siap untuk berangkat ke gereja guna mengikuti Ibadat Jumat Agung ketika Tuhan memanggil ke hadiratNya.
Beliau adalah seorang Pendidik yang berdedikasi dan berkomitmen tinggi, tidak hanya di Yayasan St.Yakobus tempat ia berkarya, tetapi juga di organisasi Wanita Katolik RI yang sangat dicintainya.
Ketegarannya, kesabarannya dalam menyikapi berbagai masalah yang harus dihadapinya, membuat segenap Pengurus DPD Jakarta maupun teman-teman lainnya menaruh kasih dan sangat menghormatinya. Ia patut menjadi teladan.
Kedua putera-puterinya Nico dan Marta harus menghadapi kenyataan pahit, ditinggal oleh Ibunda tercintanya, dimana sebelumnya ayah mereka, Hermanus juga telah berpulang pada tanggal 17 Juni 2018 di Bajawa - NTT, saat mereka sekeluarga berlibur di kampung halaman.
Mija Ruma Klara disemayamkan di Pondok Kasih - Kramat, Sekretariat Wanita Katolik RI DPD Jakarta yang sudah merupakan rumah kedua baginya.
Ratusan anggota Wanita Katolik RI, relasi dan handai taulan datang melayat dan mendoakan beliau.
Ibadat Sabda dilakukan pada hari Jumat malam, dibawakan oleh Rm Johannes Heru Hendarto SJ guna mendoakan almarhum. Sedangkan keesokan harinya di hari Sabtu Suci diadakan Misa Requiem yang dibawakan oleh 4 Romo konselebran, yakni Rm Eduard Callistus Ratu Dopo SJ, Rm Johannes Heru Hendarto SJ, Rm Roni Neto Wulur Pr dan Rm Laurensius Toda O'Carm.
Suasana duka pun kembali menyelimuti para pelayat, khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan pada saat berada di TPU Pondok Ranggon, tempat Klara dimakamkan.
Selamat jalan Ibu Klara, Sang Pendidik sejati, selamat beristirahat dalam damai di sisi Bapa di surga.
Doa kami selalu menyertaimu, dan kenangan manis bersamamu selalu melekat erat di hati kami... 🙏🙏🙏